Minggu, 23 Desember 2012

Cerita haru di Hari Ibu - Selamat Hari Ibu,Papa !

‘SELAMAT Hari Ibu, Papa. Terima kasih untuk semuanya.’

Saya mengirimkan pesan singkat lewat layanan SMS begitu membuka mata pagi ini. Sampai saya menuliskan ini, lelaki yang usianya sudah mencapai kepala enam itu belum juga membalas. Ini hari sabtu, Papa pasti sedang bermain tenis.

Papa adalah sosok ibu yang saya kenal. Ia menjalankan peran ganda itu dengan tidak sempurna. Iya, tidak sempurna. Tetapi, buat saya dan saudara-saudara saya, itu sudah lebih dari cukup. Saya tak ingin lebih. Saya tak menuntut ia juga memaksakan diri.

Kami tak pernah peduli omongan orang. Mereka bilang kami tumbuh tak sempurna tanpa ibu. Papa bilang kami istimewa karena bisa melakukan semua yang terbaik tanpa harus terjebak dalam konsep ‘sempurna’ yang diamini sebagian besar orang. Bahwa keluarga harus ada ayah dan ibu. Semuanya bisa memainkan peran itu. Kami hanya menjalankan peran keluarga sebagaimana yang kami tahu tanpa mengenal kelamin. Papa saya adalah orang pertama yang mengajarkan kesetaraan gender itu kepada saya.
‘Ini bukan pekara kamu laki-laki atau perempuan. Ini tanggung jawab kita bersama sebagai satu keluarga,’ katanya.

Sabtu, 01 Desember 2012

plastic heaven quotes :)

Time will heal the heart, but only you can heal the love. You may find different person that give you different happiness, you may find imperfect person that loves you perfectly, you may find other good looking person that always look good on you. But must of all, you must dare to love again.

Rabu, 28 November 2012

Hidup itu Bebas

Aku seseorang yang bebas

Karena kita manusia yang bebas.....
Karena kita manusia yang bebas maka tak ada satu orang pun yang berhak atas kebebasan kita. kita memiliki jalan kita masing masing tanpa harus ada yang selalu menunjukkan kita sebuah jalan.
Bebas bukan berarti kita menganut paham “liberalisasi pergaulan” tapi bebas memiliki makna yang luas. Bebas bukan hanya yang ada seperti dalam pikiran seekor katak yang terkurung dalam tempurung kelapa yang mengatakan “inilah dunia ku, tempurung kelapa tanpa harus melihat dunia yang sesungguhnya”.
Bebas lebih dari itu, aku bebas dalam menentukan jalan ku sendiri, aku bebas dalam memilih, aku bebas dan berkreativitas, aku bebas dalam karir ku, aku bebas menentukan waktu ku sendiri, aku bebas mengenal siapa saja, aku bebas bertukar pikiran dengan siapa saja, dan aku bebas dalam memilih jalan ku kedepannya.

Tak seorang pun yang bisa dan berhak mengatur “kebebasan” kita.
Aku mengatakan “aku ingin sendiri dulu,” lalu kau pun menjawab “iya, silahkan tapi aku akan tetap berasa disamping mu”, lantas dimana kebebasan waktu ku…???
Teringat akan sebuah pepatah “pasir yang digengam semakin kuat, maka jumlah pasir yang jatuh lebih banyak dari yang dapat kita tahan,” hal itu layaknya sebuah cinta, semakin kuat seseorang mengenggamnya maka cinta itu akan semakin lepas dari gengaman tangan kita.
Memberikan kebebasan pada seseorang yang kita cinta bukan berarti melepasakan cinta kita padanya, melainkan kita menunjukkan,  kau memiliki kesempatan untuk memilih hidup mu dan dengan cara itu kau memiliki sebuah ikatan yang kuat yang tak harus dibuktikan dengan perbuatan yang “mengekang” dan dengan cara itu rasa kepercayaan antara satu sama lain dapat terjaga dengan baik….

#ku persembahkan untuk …..

Life Story

Minggu, 21 Oktober 2012

Kehendak Allah

Kita berkenalan secara tak sengaja,adalah perancangan Allah..

Kita berkawan begitu lama bertahan pun Allah yang rancang..

Kita dikaruniakan rasa suka antara satu sama lain juga Allah yang beri..

Kita masih bersama walau banyak dugaan yang menimpa,Allah yang aturkan..

Kita dikaruniakan kesadaran dan keinsafan juga karena Allah sayang pada kita..

Kita berjauhan untuk mencapai ridhanya juga,Dia yang rancang..

Kita berdoa untuk kebahagiaan masing-masing juga Allah yang detikkan dalam hati kita..

dan ketahuilah, sama ada hubungan kita berkekalan sehingga ke syurga atau terputus di tengah jalan juga Allah yang akan tentukan..

Jadi, usah risau..
andai kamulah jodoh yang di tetapkan Allah dalam Lauhul Mahfuz untukku

Insyaallah kita akan bersatu juga walau dipisahkan jarak dan masa.*

Sabtu, 13 Oktober 2012

nasehat kecil :)

Katanya KEHIDUPAN ini seperti deretan tuts piano

Kebahagiaan PUTIH Kesedihan HITAM,
Tetapi,di tangan TUHAN,Putih/Hitam telah di rancang menjadi Alunan Melodi yang INDAH

Biarlah tuhan bekerja dalam hidup kita karena dia yang lebih mengerti
Dia yang merancang masa depan kita

Jadi,selalu nikmati hari dengan percaya serta penuh suka cita

Caranya :
* Delete semua file kebencian
* Install antivirus egois
* Restart kehidupanmu dengan cinta
* Refresh Pribadimu
* Download kesabaran
* Upload tingkah laku yang benar
* Jangan mengundang pengalaman buruk
* Copy Paste semua pelajaran baik
* Loadingkan semua dengan doa

karena jaringannya selalu ONLINE :)


12-10-2012
22:19

Senin, 08 Oktober 2012

Aku Terpaksa Menikahinya

Aku membenci suamiku, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku. Meski menikahinya, aku tak benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtualah penyebab semua itu. Walaupun terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Aku terpaksa melakukannya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang kubenci, tapi bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.

Karena itu kulakukan segala hal sesuka hatiku. Aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku anggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket. Aku benci kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku dan aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku tak ingin punya anak. Meski tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Aku benar-benar marah padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak Armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang entah masih menyala atau tidak. Seorang pegawai salon mendekatiku bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, kedua orangtuaku dan orangtuanya shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahkan padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
From : Mochammad Aldi

Senin, 24 September 2012

Antara mencintai dan mengagumi

Ketika kamu mencintai seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang tak terlukis
Ketika kamu mengagumi seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang tak bisa terucap

Ketika kamu mencintai seseorang, masa yang terlalui adalah masa yang ingin kamu ulang dengan bahagia yang sama
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang terlalui adalah masa yang ingin kamu ulang dengan senang yang sama

Ketika kamu mencintai seseorang, jauh dilubuk hatimu... sebenarnya kamu menyimpan keinginan memilikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, jauh dilubuk hatimu... sebenarnya kamu menyimpan tanya adakah yang sepertinya

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang seseorang itu menghindarimu agar kamu tak terluka meski dia tahu cintamu tak harus milikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang seseorang itu menghindarimua agar kamu tak jatuh cinta padanya meski dia tahu rasamu tak selalu berujung cinta atau mungkin dia takut jatuh hati padamu

Ketika kamu mencintai seseorang, air matamu akan berlinang ketika dia meninggalkanmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, kecewamu yang mengalir deras ketika dia meninggalkanmu

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu bisa saja tak lagi memikirkannya terlebih ketika kamu mencintai seseorang yang baru
Ketika kamu mengagumi seseorang, meski kamu jatuh cinta berkali-kali dengan orang lain bisa saja kamu tetap menyimpan kekagumanmu dengannya dan kamu pun juga tahu bahwa disepanjang hidupmu belum tentu kamu akan menemukan sosok menakjubkan yang menjadi rasi bintang ketika kamu tersesat

Ketika kamu mencintai seseorang, setiap moment indah itu tak akan terlupakan
Ketika kamu mengagumi seseorang, setiap kata yang meneguhkan itulah yang seringkali kamu ulang dihati dan pikiranmu

Ketika kamu mencintai seseorang, ketika kamu kehilangannya. .. dia masih bisa memberikan inspirasi untuk karyamu
Ketika kamu mengagumi seseorang, ketika kamu kehilangannya inspirasi itu bisa saja berkurang namun bisa pula tumbuh dari jiwa yang lain

Ketika kamu mencintai seseorang, sebenarnya kamu ingin hidup bersamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu seringkali ingin berbagi dengannya betapa hidupmu bahagia hidup dengan orang lain yang kamu cintai


Ketika kamu mencintai seseorang, kamu tak ingin dia sedih dan berusaha menghiburnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu tak ingin dia sedih namun kadang bingung harus bersikap seperti apa karena takut dia salah mengartikan sikapmu

Ketika kamu mencintai seseorang, dia bisa menjadi seseorang yang segalanya bagimu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi pintu untuk membuka duniamu yang tersembunyi

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak memerlukan alasan untuk mencintai
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu selalu butuh alasan untuk mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang, hal itu selalu berasal dari hati
Ketika kamu mengagumi seseorang, hal itu merupakan perpaduan antara hati dan pikiran

Ketika kamu mencintai seseorang, hatimu akan berkata ”Dia berbeda dan aku mencintainya”
Ketika kamu mengagumi seseorang, hatimu akan berkata ”Dia berbeda dan aku ingin sepertinya”

Ketika kamu mencintai seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu bertahan
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu memiliki semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, ketika kamu kehilangannya ”ada” hal-hal yang tak ingin kamu kenang
Ketika kamu mengagumi seseorang, ketika kamu kehilangannya seringkali ada hal-hal yang ingin kamu kenang

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu takut dia mengetahuinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu tak peduli apa dia tahu atau tidak

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu ingin berjalan disampingnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, menatap jejaknya itu sudah cukup

Ketika kamu mencintai seseorang, yang kamu ingin tahu adalah bagaimana cara terbaik membuat dia bahagia denganmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang kamu ingin tahu adalah bagaimana cara terbaik agar kamu menjadi seseorang yang menyenangkan baginya

Ketika kamu mencintai seseorang, mungkin kamu pernah berkali-kali jatuh cinta dalam suatu rentang waktu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dalam rentang waktu yang sama belum tentu kamu berkali-kali mengagumi orang lain dengan sudut pandang yang sama

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang dan bila dia berkorban sesuatu untukmu kamu akan lebih mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, dan bila dia berkorban sesuatu untukmu, kamu ingin membalas kebaikannya

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang cintamu akan kamu simpan dalam hati dan kamu rela menunggunya selamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kekaguamanmu akan tetap hidup sampai waktu yang kamu sendiri tak mengetahuinya dan kamu tak perlu menunggu untuk kekaguman itu

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu melihat fotonya karena kamu sedang rindu, sebel, mengenang, ingin berbicara dengannya dan alasan lainnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu melihat fotonya seolah-olah dia sedang berbicara padamu untuk memberikanmu semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang dia ingin tahu betapa dia sangat memperhatikanmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia akan seringkali terdiam namun sebenarnya dia peduli terhadapmu

Ketika kamu mencintai seseorang, semua sikapmu dianggap wajar
Ketika kamu mengagumi seseorang, sikapmu kadang dainggap berlebihan

Ketika kamu mencintai seseorang, dia terlintas dipikiranmu karena kamu menyukainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia terlintas dipikiranmu karena kamu ingin tahu apa, bagaimana dan seperti apa jalan dan pandangan baik darinya yang ingin kamu ikuti

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu bisa menemukan getaran hati
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang kamu temukan hanya cerah tanpa getar seperti kamu mencintai seseorang

Tidak semua orang bisa kamu cintai dan kamu kagumi
Tidak semua orang dari yang kamu cintai bisa kamu kagumi
Tidak semua orang dari yang kamu kagumi bisa kamu cintai
Antara mencintai dan mengagmi, keduanya memang terlihat hampir sama namun sebenarnya snagat jauh berbeda

Tidak semua orang mencintai kita dan tidak semua orang mengagumi kita. Yang mencintaimu bisa saja lebih dicintai orang lain dan yang mengagumimu bisa saja lebih dikagumi orang lain. Apapun itu bentuknya, intinya sama bahwa dengan semua itu hidup kita akan terasa lebih bermakna. Kadang dari hal kecil yang kita abaikan merupakan hal besar yang tak ingin dilupakan orang lain disepanjang hidupnya meski kamu telah melupakannya. Mencintai dengan wajar dan mengagumi dengan wajar... kebahagiaan dari dua rasa itu akan unik membawamu dalam hidup penuh warna.


(sumber : milist)
http://7annisa.blogspot.com/2010/05/antara-mencintai-dan-mengagumi.html

Kamis, 30 Agustus 2012

kamu dalam rindu-rinduku

♥ ♥ ku kirimkan sebuah pesan untukmu
lewat
sebuah kertas berwarna
Yang ku lipat hingga membentuk perahu :-)

...
kertas bersahaja,

Ku hias perahuku dengan rindu dan asa. . .

Perahuku melaju bersama air dan gemericik
pena,
Ku harap perahuku sampai padamu, dan
kamu membaca pesanku. . .

''Semoga Alloh menjagamu, menjaga dirimu,
juga hatimu"
Allah ada untukku,untukmu,dan untuk kita
semuanya!
jika kau mencintai Allah,maka kita akan
memiliki segalanya ^^ ♥ ♥

Kamis, 05 Juli 2012

WAJIB DICOBA (GRATIS)

Tahu nggak kalau ternyata tiap nomor HP itu ada artinya lhoo ,mau tau caranya??

1) Ambil 3 nomor terakhir dari nomor hp kamu  misal nomornya :: 0121234567, ambil "567" aja
2) lalu ketik @*[567:0]
3) hilangkan tanda *
Tekan ENTER di komen box atau di status box dan lihat nama nomor hp kamu deh !
(hanya bisa digunakan di komen box atau status box facebook )

SELAMAT MENCOBA

Senin, 23 April 2012

Teruntuk kamu, Dear..



Dear..

"Aku tak pernah berpikir mencintaimu, walau cuma sekejap. Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang terbalik. Aku mencintaimu sejak kali pertama, saat lembut sapamu terucap dan mata lugumu menggugat. Tanpa kusadari lajunya, bertahun sudah aku menunggumu. Mengurungku dengan cinta satu-satunya. Kubela tanpa harus aku bertanya-tanya. Bukankah cinta memang tak pernah butuh alasan, meski cuma satu huruf?! Sepertinya, iya…!”(Moammer Emka-Cinta itu Kamu)

Sabtu, 21 April 2012

Perkataan Para Ulama

Berkata Ulama Shalihin :
"Awali gerakmu dengan "Bismillahirrahmannirrahim""

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
"Apakah kamu mau tahu kunci-kunci syurga itu ? Kunci Syurga sebenarnya adalah "Bissmillahirraman nirrahim"

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
"Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh! Karena orang-orang sholeh adalah obat hati"

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
"Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk-buruknya teman adalah syaitan!"

Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir Al Haddad :
"Orang yang sukses adalah orang yang istiqomah di dalam amal baik."



Berkata Al Habib Umar Bin Hud Al Atthos :
"Bos yang wajib di patuhi adalah Allah SWT"

Berkata Al Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid (Tanggul) :
"Kunci kekayaan adalah shodaqoh, dan kunci kemiskinan adalah pelit"

Berkata Imam Ghazali :
"Cermin Manusia adalah Nabi Muhammad SAW"

Berkata Al Habib Abdullah Bin Abdull Qadir Bin Ahmad Balfaqih :
"Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu fiqih"

Berkata Al Habib Muhsin Bin Abdullah Al Atthos :
"Semua para wali di angkat karena hatinya yang bersih, tidak sombong, dengki, dan selalu rendah diri"

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
“ Guru yang paling bertaqwa adalah Nabi Muhammad SAW, dan Rasulullah bersabda : “ Aku di didik oleh Tuhanku dengan sebaik-baiknya didikan”.

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
” Terangi rumahmu dengan lampu, dan terangi hatimu dengan Al-Qur’an”.

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
” Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal sholehlah pasti kamu akan mati “.

Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
” Jadikan akalmu, hatimu, ruhmu, jasadmu, karena bila semua terisi dengan namanya berbahagialah kamu “.

Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Al Haddad :
“ Seindah-indahnya tempat di dunia adalah tempat orang-orang yang sholeh, karena mereka bagai bintang-bintang yang bersinar pada tempatnya di petala langit “.

Berkata Ustadzul Imam Al Habib Abdullah Bin Abdul Qadir Bin Ahmad Bilfaqih :
“ Jadilah orang-orang yang sholeh, karena orang-orang yang sholeh akan bahagia di dunia dan akherat . Dan jadilah orang-orang yang benar, jangan menjadi orang yang pintar, karena orang yang pintar belum tentu benar, tetapi orang yang benar sudah pasti pintar “.

Berkata Al Habib Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf (Sayyidil Walid ) :
“ Ilmu itu bagai lautan dan tak akan ada yang mengenalnya kecuali merasakannya “.

Berkata Syekh Abu Bakar Bin Salim (Seorang Tokoh Besar di Negri yaman, di Kampung Inat) :
"Janganlah kau tunda-tunda kebaikan sampai esok hari, karena engkau tak tahu apakah umurmu sampai esok hari".

Berkata Sayidina Ali Bin Abu Tholib Ra :
"Bukanlah seorang pemuda yang membanggakan harta dan kedudukan ayahnya, tetapi seorang pemuda yang berkata inilah aku (Beramal Sholeh)".

Berkata Imam Syafi'i :
"Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehannya, cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh".

Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
"Istiqomah didalam agama menjauhkan kesedihan dan ketakutan".

Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
"Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi, yang disebut orang buta, orang yang tak mau melihat ilmu agama".

Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
"Ilmu membutuhkan amal, amal membutuhkan ikhlas, maka ikhlas mendatangkan keridho'an".

Berkata Imam Syafi'i :
"Ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya tak masuk kepada kemaksiatan".

Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
"Pemuda yang baik adalah pemuda yang berakhlak :
1. Ta'at kepada Allah SWT.
2. Ta'at kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Ta'at kepada orang tua.
4. Ta'at kepada ulama.".

Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
"Kunci kesuksesan ada tiga, yaitu :
1. Menuntut ilmu dan beramal.
2. Istiqomah dan sabar.
3. Saling menghormati."

Perkataan Ulama
Sesungguhnya cahaya (Rasulullah) itu apabila masuk kedalam hati maka akan membuat tenang dan terbuka

BAB ILMU :
Nabi Sulaiman as diberikan pilihan antara ilmu atau harta atau tahta kerajaan, lalu dia memilih ilmu maka dia mendapatkan semuanya

Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang beriman dan berilmu yang mana apabila dibutuhkan dia bisa memberi manfaat kepada yang lain dan apabila dia sedang tidak dibutuhkan dia bisa mencukupi dirinya sendiri

Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim as ”Wahai Ibrahim, Aku adalah Zat yang Maha mengetahui yang mencintai setiap orang yang memiliki ilmu pengetahuan”

Orang alim merupakan kepercayaannya Allah SWT dimuka bumi

Kematiannya suatu suku bangsa lebih ringan dibandingkan kematiannya seorang alim

Dua golongan dari umatku apabila mereka bergabung maka manusia akan hidup harmonis dan apabila mereka berselisih maka akan rusak kehidupan manusia. Mereka adalah para ulama dan para pemimpin

Ilmu itu adalah lemari dan kuncinya adalah bertanya maka bertanyalah sesungguhnya dengan sebab bertanya 4 orang ini akan diberi pahala : 1. Orang yg bertanya. 2. Orang alim. 3. Orang yg ikut mendengarkannya. 4. Orang yg mencintai mereka

Tidak ada yang pantas dikasihani kecuali kedua orang ini, Seseorang yg mencari ilmu tapi tidak paham-paham dan seseorang yang tahu kadarnya ilmu tapi tidak mau mencarinya

sumber : www.pecintaislam.com

Minggu, 11 Maret 2012

BA’I AL MURABAHAH


Bai’  al murabahah


a.                 Pengertian bai al murabahah
    
      Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang di sepakati. Dalam murabahah penjual harus memberitahu harga produk yang di beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.

      Murabahah dapat di lakuakan dengan pembelian secara pemesanan dan biasa di sebut sebagai murabahah pemesanana pembelian. Dalam  kitab al-umm, imama syafi’i menamai transaksi sejenis dengan istilah al amir bisysyira. Dalam hal ini calon pembeli atau pemesan pembeli dapat memesan kepada seseorang(sebut saja sebagai pembeli) untuk memebelikan suatu barang tertentu yang di inginkannya. Kedua pihak membuat kesepakatan mengenai barang tersebut serta kemungkinan harga asal pembelian yang masih sanggup di tanggung pemesan. Setelah itu kedua pihak juga harus menyepakati beberapa keuntungan atau t6ambahan yang harus di bayar pemesan.Jual beli antara kedua pihak dilakukan setelah barang tersebut berada di tangan pemesan.

b.    Landasan Syariah

1.Al Quran

”Dan Allah menhalakan jual beli dan mengharamkan riba”
(Q.S Al Baqarah : 275)

2. Al Hadits

Dari Suhaib Ar Rumi r.a bahwa Rasulullah bersabda :
”Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh,muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk di jual” (H.R Ibnu Majah)

c.       Syarat - Syarat Murabahah

1.   Penjual memeberitahu biaya modal kepada nasabah
2.   Kontrak pertama harus sesuai denagn rukun yang di tetapkan
3.   kontrak harus sesuai bebas riba
4.   penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat terjadi atas barang sesudah pembelian
5.   Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dedngan pembelian,misalnya jika pembelian di lakukan secara hutang

Secara prinsip jika syarat dalam (1),(4) dan (5) tidak di penuhi maka pembeli memiliki pilihan :
  1. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya
  2. Kembali pada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang di jual
  3. Membatal kontrak

Jual beli secara murabahhah di atas hanya untuk barang atau produk yang telah di kuasai atau di miliki oleh penjual pada waktu negoisasi dan berkontrak.Bila produk tersebut tidak di miliki penjual,sistem yang di gunakan adalah murabahah kepada pesanan pembelian (murabaha KPP), hal ini di namakna demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya.Secara lengkap sistem jual beli ini di jelaskan sebagai berikut :

a.           Tujuan Murabahah kepada Pemesan Pembelian (KPP)

Ide tentang jual beli murabahah KPP tampaknya berakar pada dua alasan:
Pertama : Mencari pengalaman.Satu pihak yang berkontrak meminta pihak lain untuk membeli asset.Pemesan berjanji untuk membeli aset tersebut dan memberinya keuntungan.Pemesan memilih sistem pembelian ini,yang biasanya di lakukan secara kredit, lebih karena iongin mencari informasi di banding alasan kebutuhan yang mendesak terhadap asset tersebut.

Kedua : Mencari pembiayaan . Dalam operasi perbankan syariah, motif pemenuhan pengadaan asset atau modal kerja merupakan alasan utama yang mendorong datang ke bank. Pada gilirannya pembiayaan ytang di berikan akan membantu memperlancar arus kas (cash flow) yang bersangkutan.

b.          Jenis Murabahah Kepada Pemesanan Pembelian (KPP)

Janji pemesanan untuk membeli barang dalam murabahah bisa merupakan janji yang mengikat,bisa juga tidak mengikat.Para ulama syariah terdahulu bersepakat bahwa pemesanan tidak boleh di ikat untuk memenuhi kewajiban membeli barang yang telah di pesan itu. Dewasa ini The Islamic Fiqh Academy juga menetapkan hukum yang sama.Alasannya pembeli barang pada saat awal telah memberikan pilihan pada pemesan untuk menetapkan membeli barang itu atau menolaknya.

Penawaran – untuk nantinya tetap membeli atau menolak – di lakukan karena pada saat transaksi awal orang tersebut tak memiliki barang yang hendak di jualnya.Menjual barang yang tidak di miliki adalah tindakan yang di larang syariah karena termasuk bai’ al fudhuli.Para ulama syariah terdahulu memberiakn alasan secara rinci mengenai pelaranagn tersebut.

1)                  Murabahah KPP yang di sertai kewajiban dan memiliki dampak hukum :

Jika pembeli menerima permintaan pesanan suatu barang atau aset,ia harus membeli aset yang di pesan tersebut  serta menyempurnakan kontrakjual beli yang sahb antara dia dan pedagang barang itu.Pembelian ini di anggap pelaksanann jani yang mengikat secara hukum antara pemesan dan pembeli.
Pembeli menawarkan asset itu kepada pemesan yang harus menerimanya demi janji yang mengikat secara hukum.Kedua belah pihak,pembeli dan pemesan harus membuat sebuah kontrak jual – beli.

Dalam jual beli pembeli di perbolehkan meminta pemesanan yang membayar uang muka atau tanda jadi saat menanda tangani kesepakatan awal pemesanan. Uang muka adalah jumlah yang di bayar pemesan yang menunjukkan bahwa ia bersungguh – sungguh atas pesananya tersebut. Bila kemudian pemesan menolak untuk membeli aset tersebut, biaya pemebli harus di bayar dari uang muka. Bila nilai uang muka tersebut lebih sedikit dari kerugian yang harus di tanggung pembeli, pembeli dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada pemesan.

Beberapa bank islam menggunakan araboun sebagai alternatif atau pilihan dari uang muka.Dalam islam araboun adalah jumlah yang di bayar di muka pada penjual.

2.            Murabahah KPP tanpa di sertai kewajiban dan implikasi hukumnya.

Salah satu pihak meminta pihak lainnya untuk membelikan sebuah aset. Ia juga berjanji untuk membeli aset itu dengan harga awal di tambah keuntungan.Permintaan ini di anggap sebagai keinginann  untuk membeli, bukan penawaran

Pembeli menerima permintaan itu, ia lau membeli aset tersebut bagi dirinya melalui transaksi jual beli yang sah anatar ia dengan pedgang aset tersebut.Setelah secara hukum aset tersebut di milikinya,pembeli harus menawarkan kan kepada pemesan sesuai syarat syarat janji yang pertama.Hal ini di anggap sebagai tawaran dari pembeli bukan permintaan dari pemesan.

d.                BEBERAPA KETENTUAN UMUM

1.   Jaminan
Pada dasarnya jaminan bukanlah satu rukun atau syarat yang mutlak di penuhi dalam bai’ al murabahah,demikian juga dalam murabahah KPP.Jamina di maksudkan untuk menjaga agar si pemesan tidak main main dengan pesanan. Si pembeli dapat meminta si pemesan suatu jaminan untuk di pegangnya.

2.   Hutang dalam murabahah KPP
Secara prinsip penyelesaian hutang si pemesan dalam transaksi murabahah KPP tidak ada hubungannya dengan transaksi lain yang di lakukan si pemesan kepada pihak ketiga atas barang pesanan tersebut. Jika pemesan menjual barang tersebut sebelum masa angsurannya berakhir ia tidak wajib melunasi segala angsuran.Seandainya penjualan aset tersebut merugi,pemesan tetap harus menyelesaikan pinjamannnya sesuai dengan kesepakatan awal.Ia tidak boleh memeperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu di perhitungkan.

3.Penundaan Pembayaran oleh debitur mampu

Seorang nasabah yang mempunyai kemampuan ekonomis dilarang menunda penyelesaian utangnya dalam murabahah ini.Bila seorang pemesan menunda menyelesaikan hutang tersebut,pembeli dapat mengambil tindakan berikut :

  1. Mengambil prosedur hukum pidana yang di perlukan terhadap pemesan yang membuat cek kosong atau pemegang jaminan untuk jumlah hutang itu.
  2. Mengambil prosedur perdata untuk mendapatkan kembali hutang itu dan mengkliam kerusaka  finansial yang terjadi akibat penundaan.

Rasulullah pernah mengingatkan penghutang yang mampu tetapi lalai dalam salah satu haditsnya

” Yang melalaikan pembayaran hutang (padahal ia mampu) maka dapat di kenakan sanksi dan di cemarkan nama baiknya”

4.Bangkrut

Jika pemesan yang berhutang di anggap pailid dan gagal menyelesaikan hutangnya,kreditur harus menunda tagihan hutang sampai ia sanggup kembali.Dalam hal ini allah berfirman

”Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran,maka berilah tangguh sampai ia di beri kelapangan”(Q.S al baqarah 280)

e. Aplikasi dalam perbankan

 Murabahah KPP umumnya dapat di terapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang – barang investasi seperti domestik maupun luar negeri melauli ;letter of credit.Skema ini paling banyak di gunakan karena seerhana dan tidak berlaku asing bagi yang sudah biasa bertransaksi dengan dunia perbankan pada umumnya.

Kalangan perbankan syariah indonesia banayk menggunakan murabahah secara berkelanjutan seperti untuk modal kerja.

f. Manfaat Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis/tijarah,transaksi murabaha memiliki beberapa manfaat , deikian juga resiko yang harus di antisipasi.

Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah.Salah satunya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.Selain itu sistem murabaha juga sangat sederhana .Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya pada bank syariah.

 Di antara kemungkinan resiko yang harus di antisipasi,antara lain :
a)      Default atau kelalaian,nasabah dengan sengaja tidak mebayar angsuran.
b)      Fluktuasi harga komparatid, ini terjadi bila suatu barang naik harga,setelah bank membelikannya untuk nasabah.Bank tidak bisa merubah harga jual beli tersebut.
c)      Penolakan nasabah,brang yang di kirim bisa saja di tolak oleh nasabah karena berbagai sebab.
d)     Di jual karena murabahah bersifat jual beli dengan hutang